Oleh: Diah Puspitasari, S.Pd
Salah satu yang ditinjau dalam pembelajaran berbahasa yaitu ketrampilan berbahasa. Ketrampilan berbahasa terdiri atas enam aspek, yaitu ketrampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, menyaji, dan memirsa. Ketrampilan berbahasa bermanfaat sebagai alat untuk berkomunikasi dalam masyarakat. Selain itu, bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelaktual, sosial, emosional peserta didik, dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki adalah kemampuan membaca, untuk itu dalam pembelajaran peserta didik diharapkan untuk membaisakan membaca agar dapat menyelesaikan setiap permasalahan dalam pembelajaran. Membaca merupakan proses berpikir untuk memahmi isi teks yang dibaca (Dalman, 2014; Gusnetti, 20214). Membaca dapat mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran yang sedang berlangsung atau dapat mempermudah peserta didik agar lebih memahami pelajara yang telah dipelajari, namun pada kenyataannya masih banyak siswa yang membaca belum dapat memahmi isi atau sari bacaan. Tujuan penulisan best practice ini adalah Penerapan model pembelajaran PBL berbantuan media inovatif (salendia, google form dan Canva) untuk meningkatkan kemampuan analisis struktur teks laporan hasil observasi.
Berdasarkan metode STAR yang digunakan dalam penyususnan best practice, langkah pertama yang dilakukan penulis untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah melihat situasi dan kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah rendahnya kemampuan peserta didik dalam menganalisis struktur teks laporan hasil observasi yang dibaca dan didengar. Hal ini dikarenakan (a) sebagian peserta didik belum fokus saat pembelajaran, (b) kurangnya literasi (minat baca dan rasa ingin tahu yang rendah), (c) pada saat diskusi kelompok, ada peserta didik yang sibuk dengan dirinya sendiri tanpa ikut berdiskusi, (d) pada saat guru bertanya hanya beberapa peserta didik yang meresponnya, (e) guru masih menggunakan metode pembelajaran yang tradisional, (f) metode dan model pembelajaran yang diterapkan guru belum sesuai dengan karakteristik peserta didik, (g) guru belum memanfaatkan media berbasis TPACK dalam pembelajaran. Yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan yaitu rendahnya kemampuan peserta didik dalam menganalisis teks laporan hasil observasi yang dibaca dan didengar, Kurangnya kemampuan guru dalam menerapkan model dan metode pembelajaran, kurang optimal dalam pemanfaatan media pembelajaran berbasis TPACK, peserta didik belum terbiasa dengan pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga keaktifan peserta didik masih kurang. Dalam kegiatan praktik pengalaman lapangan ini pihak yang terlibat adalah guru, peserta didik, kepala sekolah, rekan sejawat, dosen pembimbing, dan guru pamong, dengan materi pembelajaran menganalisis struktur teks laporan hasil observasi
Penerapan media interaktif berasis model Problem Based Learning dalam pembelajaran memberikan suasana belajar baru yang lebih menyenangkan kepada siswa karena media dapat dioperasikan langsung oleh siswa secara mandiri sehingga dapat menumbuhkan keaktifan siswa dalam pembelajaran dan menarik minat siswa.
Pembelajaran dengan model Problem Based Learning mempunyai berbagai keunggulan dari pada model pembelajaran lain. Keunggulan dengan penerapan model Problem Based Learning bagi siswa, antara lain (1) lebih memahami isi pelajaran; (2) menantang untuk menemukan pengetahuan baru; (3) meningkatkan aktivitas pembelajaran; (4) memahami masalah dalam dunia nyata; (5) lebih menyenangkan; (6) mengembangkan berpikir kritis; (7) mengaplikasikan pengetahuan (Sanjaya, 2014:220² 221).
Atmoko, Dwi dan Fiqih Kartika Murti (2021) dalam Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia menyimpulkan metode PBL (Problem Based Learning) merupakan metode pembelajaran yang di dalamnya melibatkan peserta didik untuk berusaha memecahkan masalah dengan melalui beberapa tahapan ilmiah antara lain (Orientasi masalah, mengorganisasikan, membimbing penyelidikan, mengembangkan dan menyajikan data, serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah).
Pada saat proses pembelajaran, strategi yang digunakan yaitu guru seharusnya merancang bahan ajar yang variatif dan inovatif dengan mengintegrasikan metode pendekatan saintifik, penggunaan TPACK, dan media interaktif seperti salindia, google form dan canva untuk kegiatan pembelajaaran, guru juga membuat LKPD yang menarik menggunakan canva. Kemudian guru melakukan praktik pembelajaran dengan mengimplementasikan metode pembelajaran yaitu menyusun tujuan pembelajaran, mengajak siswa melakukan kegiatan saintifik yaitu mengamati sebuah video dan juga teks yang sudah disediakan dari berbagai sumber teks dan vidio tersebut bertema tumbuhan dan hewan yang ada disekitar lingkungan peserta didik, mengajak melihat dan mengamati vidio pembelajaran yang berhubungan dengan teks laporan hasil observasi. Dilanjutkan kegiatan inti pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media-media inovatif, pada kegiatan inti ini sebelum menganalisis struktur guru mengajak peserta didik untuk memilih tema yang terdapat pada amplop misterius agar anak lebiih antusias dalam pemeblajaran, kemudian peserta didik membuat infografi struktur laporan hasil observasi menggunakan media canva agar lebih menarik, dan langkah selanjutnya penutup dan kegiatan akhir.
Dampak yang terlihat dengan pembelajaran menggunakan media inovatif, yaitu: siswa bisa mengeksplor semua media yang disediakan, siswa lebih termotivasi, siswa lebih kreatif dalam menuangkan ide gagasan dalam bentuk hasil karya, siswa lebih mudah mengenal struktur teks laporan hasil observasi, siswa mampu mempresentasikan secara rinci hasil karya yang dihasilkannya.
Penggunaan model Problem Based Learning dengan strategi media interaktif. Membantu siswa mentransfer pengetahuan dalam memahami masalah dunia nyata, membantu siswa bertanggungjawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan, mengembangkan kemampuan siswa untuk berfikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru, serta memudahkan siswa dalam menguasai konsep-konsep yang dipelajari guna memecahkan masalah dunia nyata (Sanjaya,2007)
Pembelajaran denganmemenafaatkan TPACK mendapat respon baik terhadap siswa , siswa senang dengan pembelajaran model Problem Based Learning dengan strategi media interaktif seperti salindia, google form dan canva, kegiatan tersebut dapat meningkatkan kemampuan siswa sesuai tujuan pembelajaran. Selain itu, ini juga berdampak pada meningkatnya hasil belajar dan motivasi peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran di semua mata pelajaran.